Minggu, 03 April 2011

SATUAN PENYULUHAN KANKER PARU

SATUAN PENYULUHAN
Oleh :
DIYAH ANGGRAINI


SATUAN PENYULUHAN KANKER PARU

1. Topik : KANKER PARU
2. Sub Topik : Ca Paru Skuamosa (D) Stadium II B
3. Hari/tanggal :
4. Waktu : .
5. Tempat : Ruang Paru Laki
6. Sasaran : Pasien dan keluarga
7. Tujuan kegiatan :

a. Tujuan Umum :
Memberikan pengetahuan pada pasien tentang penyakit kanker paru.

b. Tujuan Khusus :
 Pasien dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan penyakit kanker paru
 Pasien dapat mengetahui gejala penyakit kanker paru
 Bahan makanan yang dianjurkan, dibatasi dan di hindari
 Cara mengatur diet

8. Metode : konseling
9. Alat Peraga : leaflet

NoTahapan Waktu (menit)Kegiaatan SasaranPenyuluh
1 Pembukaan 5 Memberikan salam dan memperkenalkan diri mendengarkan
2 Penyampaian materi 20 - Menjelaskan materi penyuluhan dan demostrasi - Mendengarkan
- Menanggapi
3 Penutup 5 - Evaluasi (tanya jawab)
- Kesimpulan - Bertanya
- menjawab


Materi Penyuluhan

A. Kanker Paru
Kanker paru adalah penyebab utama kematian utama pada laki-laki maupun wanita. Faktor resiko terpenting untuk kanker paru adalah merokok, dan semakin banyak rokok yan dihisap maka resiko semakin besar. Faktor resiko lainnya adalah diet kurang vitamin A, infeksi saluran pernapasan kronik dan keturunan.
Karsinoma sel skuamosa adalah jenis kanker tersering pada bronkus. Tumor (yang lebih sering biasanya sering terdapat pada laki-laki daripada perempuan). Karsinoma ini relatif tumbuh lambat daripada jenis lain dan dapat diangkat melalui operasi.
Kanker paru dengan stadium II B merupakan tumor yang berdiameter > 3cm atau ukuran berapapun yang sudah menyerang pleura viseralis.

 Gejala Kanker Paru :
• Batuk persisten (terus-menerus)
• Nyeri pleura (dada)
• Anoreksia
• Penurunan berat badan
• Kelelahan

 Beberapa faktor penyebab gangguan gizi yang dapat timbul pada penyakit kanker adalah :
1. Kurang nafsu makan yang disebabkan oleh faktor psikologik dan lost response terhadap kanker berupa cepat kenyang atau perubahan pada indera pengecap (lidah)
2. Gangguan asupan makanan dan gangguan gizi karena ;
* gangguan pada saluran cerna, dapat berupa kesulitan mengunyah dan menelan
* gangguan absorbsi zat gizi
* kehilangan cairan dan elektorlit karena muntah-muntah dan diare
3. Perubahan metabolisme protein dan karbohidrat serta lemak
4. Peningkatan pengeluaran energi

 Tujuan Diit Tinggi Kalori dan Protein :
Memberikan makanan secukupnya untuk memenuhi kebutuhan kalori dan protein yang bertambah guna mencapai dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh/guna menambah berat badan hingga mencapai normal/ideal.

 Makanan yang dianjurkan :
 Sumber protein :
Hewani : ayam, daging, ikan, hati, telur, susu, keju.
Nabati : tempe, tahu, oncom dan kacang- kacangan (kac. Hijau, Kac. Merah, kedelai )
 Sayuran kangkung, daun kacang, oyong, ketimun, tomat, labu air, kembang kol, lobak, sawi, selada, seledri, terong.
 Buah-buahan atau sari buah : jeruk siam, apel, pepaya, melon, jambu air, salak, semangka, belimbing.
 Susu skim atau rendah lemak : yoghurt, susu kacang.

 Bahan Makanan yang di larang :
Makanan yang terlalu manis dan gurih yang dapat mengurangi nafsu makan, seperti : gula-gula, dodol, cake, dan lain-lain
 Makanan yang dianjurkan :
 Sumber protein :
Hewani : ayam, daging, ikan, hati, telur, susu, keju.
Nabati : tempe, tahu, oncom dan kacang- kacangan (kac. Hijau, Kac. Merah, kedelai )
 Sayuran kangkung, daun kacang, oyong, ketimun, tomat, labu air, kembang kol, lobak, sawi, selada, seledri, terong.
 Buah-buahan atau sari buah : jeruk siam, apel, pepaya, melon, jambu air, salak, semangka, belimbing.
 Susu skim atau rendah lemak : yoghurt, susu kacang.

 Bahan Makanan yang di larang :
Makanan yang terlalu manis dan gurih yang dapat mengurangi nafsu makan, seperti : gula-gula, dodol, cake, dan lain-lain



DAFTAR PUSTAKA


1. Almatsier, S., 2004, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
2. Almatsier S, 2006. Penuntun Diet Edisi Baru. PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta
3. Price. A, sylvia. 2006. Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta


Gizi Poltekkes Mataram